Upaya penanggulangan bencana laut di Indonesia menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan masyarakat. Bencana laut seperti tsunami, banjir rob, dan kerusakan terumbu karang seringkali menimbulkan kerugian yang besar bagi negara dan lingkungan.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko bencana alam yang tinggi, termasuk bencana laut. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang berada di jalur Cincin Api Pasifik dan di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Untuk itu, berbagai upaya penanggulangan bencana laut di Indonesia terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sistem peringatan dini tsunami dan banjir rob. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, “Peringatan dini sangat penting untuk mengurangi dampak bencana laut yang terjadi secara tiba-tiba.”
Selain itu, upaya penanggulangan bencana laut di Indonesia juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, “Masyarakat pesisir harus dilibatkan dalam upaya penanggulangan bencana laut karena merekalah yang paling rentan terhadap bencana tersebut.”
Pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian dari upaya penanggulangan bencana laut di Indonesia. Misalnya, penggunaan sistem informasi geografis (SIG) untuk memetakan daerah rawan bencana laut dan memudahkan koordinasi dalam penanggulangan bencana.
Dengan adanya upaya penanggulangan bencana laut di Indonesia yang terus dilakukan, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana laut bagi negara dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, “Kita semua harus bersatu dan bekerja sama dalam upaya penanggulangan bencana laut demi keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang.”