Perompakan laut masih menjadi ancaman serius di perairan Indonesia. Keberadaan mereka seringkali mengganggu aktivitas pelayaran dan perdagangan di laut. Para pelaku perompakan laut ini tidak hanya merugikan pihak korban secara materi, tetapi juga menimbulkan ketakutan dan trauma bagi para awak kapal yang menjadi korban.
Menurut data dari Badan Keamanan Laut, kasus perompakan laut di perairan Indonesia masih cukup tinggi. Dari 100 kasus perompakan laut yang terjadi di dunia pada tahun 2020, sebanyak 30 kasus di antaranya terjadi di perairan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perompakan laut masih menjadi ancaman yang perlu diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal ini, Kapten Agus Setiawan, seorang ahli keamanan laut, mengatakan bahwa peningkatan patroli dan kerjasama antar negara sangat diperlukan untuk mengatasi masalah perompakan laut. “Perlu adanya kerjasama yang solid antara pemerintah, TNI AL, dan masyarakat nelayan untuk meminimalisir kasus perompakan laut di perairan Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Maritim Indonesia, Rizal Ramli, juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam melawan perompakan laut. “Masyarakat harus lebih waspada dan melaporkan kejadian perompakan laut kepada pihak yang berwenang agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” tuturnya.
Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan perompakan laut di perairan Indonesia dapat diminimalisir dan memberikan rasa aman bagi para pelaut dan pengguna jasa laut. Jangan biarkan perompakan laut terus meresahkan perairan Indonesia! Semua pihak harus bersatu untuk melawan ancaman ini demi keamanan dan ketertiban laut Indonesia.